Jakarta, Agustus dan September 2024
Setelah melewati tahapan lomba di bulan Agustus kemarin yang juga sempetin untuk jalan-jalan masih di sekitar Senayan park , Astha District SCBD, Aloha bahkan extend sehari karena mau jalan bareng ke La Riviera
Semua tahapan lomba berjalan dengan lancar meskipun agak grogi dan agak pesimis karena takut kalah dan aku pun juga menghibur diri dengan ketemuan sama bu Dewul, ketemu sama Cahaya dari Palyja, dan jalan-jalan setelah ke La Riviera PIK dari sore sampe malam sambil sunsetan karena pas dapet langit pink dan biru. Emang PIK ga pernah gagal di mataku.
Besoknya ke Gedung South Quarter yang estetik banget meskipun agak sepi dari sisi pengunjung dan tenant makanan. Waktu kesana lagi ada pagelaran anak-anak dan kami nonton anak-anak itu nyanyi, nari, puisi, sambil makan ramen dan kami istirahat di Amaris Hotel Senen. Karena Nana harus balik, aku lanjut makan malam bareng trainer yang besok training
Sebelum balik ke Balikpapan ketemuan sama Maysa yang kemarin aku ketemu di Damri ke Berastagi bareng sama Sandro, pacarnya. Ternyata dia sekarang lagi cari kerja di Jakarta dia cerita lucu banget waktu hampir ketipu sama agen kerja gitu yang ternyata di ruko abal-abal tapi emang dia selalu seru untuk cerita dan pacarnya juga humble banget, jadi setelah ketemu mereka, aku lanjut naik gocar ke bandara.
Senang rasanya bisa tetap keep contact dengan stranger yang jadi kayak adik sendiri dan juga tetap ketemu plus jalan-jalan sama teman-teman kantor.
Lanjut 11 September aku berangkat lagi dong ke Jakarta untuk menghadiri reward TBCCI, dengan tema baju adat, gak kepikiran sama sekali kalo aku menang dan harus persiapkan outfit, aku sewa baju karena aku gak punya baju yang proper dan aku yakin disana pasti heboh jadi aku memutuskan sewa baju 150.000 adat Rote NTT. Bajunya cakep banget dan datangnya warna hijau itu benar-benar kesukaanku banget dan di hari itu aku naik panggung dong untuk dapat medali silver dengan kemenangan ke Singapura Malaysia, di situ aku udah mau nangis karena ini juga pertama kalinya aku bakal ke luar negeri dan kali ini lagi-lagi dibayarin kantor yang benar-benar baik banget sudah menggali kemampuan ku sampai sejauh ini dengan segala supportnya.
Tapi sayangnya aku dapat kabar buruk kalau suamiku itu kecelakaan pada saat penyerahan medali, tapi memang aku gak bisa apa-apa karena posisi lagi di luar kota setelah itu lanjut sorenya ketemu sama ibu Vice President nyambi meeting sedikit, tapi jujur aku gak konsen karena suamiku juga lagi butuh aku tapi ya mau gimana emang harus bisa membagi mana personal mana profesional.
Setelah itu kita pulang ke penginapan dan mbak Nisa menyusul. Kita masuk ke agenda selanjutnya di hotel Asyana Bogor untuk rapat terkait dengan perencanaan di tahun 2025. Hari pertama pun sebenarnya paparan sudah berjalan dengan lancar tetapi setelah paparan di sesi diskusi program, ternyata kecelakaan suamiku itu semakin parah akhirnya aku gak tahan dengan tangisanku yang akhirnya diketahui sama teman-teman kantor dan alhamdulillah aku punya Manager yang baik banget. Beliau membiarkan aku untuk pulang mengambil flight paling pagi untuk menyusul ke Bontang setelah itu aku meninggalkan kewajibanku, syukurnya ada mbak Nisa yang bisa backup dan kegiatan berjalan lancar, akupun landing tepat waktu di jam 8 pagi lanjutudah booking traveloka untuk naik travel ke Bontang, dan waktu di sana aku nemuin suamiku lagi down banget dan alhamdulillah aku bisa nemenin dia di titik terendahnya.
Setelah semua masalah selesai aku pulang naik motor dari Bontang ke Balikpapan, sempat mampir ke resto teman karena aku juga cerita masalahku. Kami lanjut menuju Balikpapan dan stop di Samarinda meskipun harus hati-hati karena motornya hancur tapi suami juga lebih tenang karena pikirannya gak kosong karena khawatir dia kecelakaan lagi yang kedua kalinya dan kita masih bisa mensyukuri keadaan yang terjadi meskipun hal ini benar-benar menjadi pukulan telak bagi kehidupan kita.
Yang penting adalah anak-anak aman, dan kami bisa menyelesaikan semuanya. Kami melanjutkan perjalanan dengan beban yang akan kami bawa seumur hidup dan semoga semua pihak yang terkait dari kecelakaan kemarin bisa berlapang dada dan diberikan kesabaran serta kemudahan rejeki. Sore itu ditutup oleh sunset nya cantik banget meskipun hati kami benar-benar galau tapi kami berhasil pulang dengan selamat dalam keadaan motor yang setengah hancur. Semoga ini bisa bagi menjadi pelajaran buat kita semua dan aku selalu bersyukur aku dapat kantor yang support dari sisi mental juga karena tetap memprioritaskan keluarga di atas pekerjaan dan juga permasalahan selesai tanpa drama berkepanjangan. Terima kasih untuk semua dukungannya.
Komentar
Posting Komentar