Bali, 17-21 Juli 2024
Rasanya tahun ini menjadi perjalanan terbanyak. Selain dari konser kemarin aku melanjutkan perjalananku untuk pelatihan TBCCI tahun 2024 di Bali, untuk hari pertama kita nyampe siang hari itu ke bandara Ngurah Rai, kami check in di Guest House deket kantor lalu langsung ke Neun cafe. Neun cafe ini cafe nuansa bunga-bunga dan ada kolamnya juga, tempatnya estetik, makanannya juga enak, dan tentunya ini masih wilayah Denpasar.
Kami lanjut ke pantai Sanur untuk jalan-jalan dan foto-foto meskipun ga dapet sunset karena ternyata spot sunset terbaik itu di Kuta atau Seminyak, sedangkan Denpasar ini beda arah wkwkwk. Tapi kerennya Sanur juga gak kalah kok, tatanannya rapi, pantainya juga bersih, ada jogging track dan view gunung itu keliatan banget dari sini cuma sayangnya waktunya visibilitynya kurang.
Setelah itu untuk pertama kalinya aku ke Bali yaitu jalan-jalan keliling Mall ICON Bali yaitu salah satu mall yang paling baru di Bali dengan desain yang estetik mirip di Gili Trawangan dan kita melihat pertunjukan tari di mini theater di mall, foto-foto di backdrop bunga-bungaan dan beli minuman.
Perjalanan hari ini selesai karena besok harus latihan jadi kita tidur cepat, dan besoknya kami sampai di PLN UID yang sebelumnya kami sarapan dulu di mie gacoan karena jaraknya cuma beberapa ratus meter antara guest house, mie gacoan dan kantor. Hari ini agendanya yaitu training public speaking dengan narasumber ibu Emil Faiza yang cantik dan juga inspiratif.
Setelah training selesai karena agendanya hanya satu hari kita lanjut makan di angkringan bergabung dengan teman-teman site lain di seluruh Indonesia. Kita nyanyi bareng, ngobrol, foto-foto dan masih dilanjutkan dengan makan di Nasi Tempong Indra jam 12 malam dan kemudian kami kembali ke penginapan.
Karena mengantar pulang, jadi aku sewa motor untuk 24 jam di Kuta, pagi harinya sarapan dan ngopi di Arabica Beachwalk dan ke Bandara.
Setelah itu kan aku ke bandara untuk mengantar temanku dan mampir ke pantai Jerman yang ternyata itu bagus banget dan benar-benar cocok untuk orang introvert kaya aku karena lumayan sepi gak banyak yang ganggu meskipun ada anjing 1-2 aja yang lewat tapi gak ganggu. Vibes tempat ini pantainya biru, bersih, ada patung besar, dan gak banyak orang, dan aku malah beli pop ice disini wkwkwk.
Aku melanjutkan perjalananku ke Vilo untuk makan gelato sambil menunggu waktu check in dan ada rencana ke Nusa Dua karena belum pernah ke sana dan sebelumnya aku pindah penginapan ke Cara-Cara Inn bareng sama teman-teman di Bandung yang juga extend tapi beda tujuan. Istirahat sebentar, aku berangkat sendirian naik motor ke Nusa Dua untuk ke pantai dan juga ke Water Blow, jalanan menuju kesana udah bagus banget dan petunjuk arahnya juga akurat. Di sana ketemu sama teman-teman dari NTT kenalan minta fotoin dan badan basah karena air laut yang tabrakan dengan karang pemecah ombak dan ini benar-benar pengalaman yang baru buat aku. Untuk tiket masuknya seingatku 15.000, jadi enggakgak mahal dan untuk di pantai Nusa Dua itu gratis dan sudah tertata rapi mungkin hanya ditagih parkir ya 2000 atau 3000 gitu aku lupa.
Lalu aku pulang sebelum gelap karena memang Nusa dua ke Kuta lumayan jauh jadi aku nyampai di penginapan dan jalan-jalan sekitar Beachwalk yang rame banget dan macet dan aku juga mengembalikan motor yang sudah aku sewa selama satu hari meskipun agak ribet, tapi syukurnya Bli-nya paham dengan kondisi jalan yang macet banget. Makan malamku hanya makan di KFC ditemenin video call sama Nando.
Besoknya aku ke site Denpasar untuk jalan-jalan ke Kintamani. Di sinilah petualangan dimulai. Aku punya teman dari site Denpasar yaitu Moge yang udah kaya kakakku sendiri, kita naik motor ke Kintamani. Stop spot pertama adalah cafe El Lago yang memang estetik banget. kita di sana ngopi aku makan ramen dan pancake, so far makanan lumayan tapi bukan yang ngangenin gitu cuma untuk view itu best banget, pelayanannya juga ramah tempatnya juga oke.
Kami lanjut ke Alas Harum dan bayar sekitar 50.000 untuk tiket masuknya, kita jalan keliling dari ujung ke ujung foto-foto yang ternyata capek juga ya karena itu naik turun kawasan sawah gitu, cuma sayangnya untuk pool nya penuh padahal pengen santai di situ
Meskipun agak capek dan ngos-ngosan kami lanjut lagi terakhir stop kita ke taman Dedari dan surprisingly di sana makanannya enak dan murah banget, kami foto-foto di depan patung, karena waktu itu berempat sama teman dari Makassar.
Malamnya aku ikut pembinaan band dan aku juga mau ngambil tas ku yang dititip di kantor eh malah aku dapat surprise di pembinaan band itu dari moge dan kawan-kawan termasuk Heru. Dibawain pizza, temen-temen minum arak Bali, lanjut ngebakso sampe tengah malem sambil dinyanyiin bareng pengamen lagu jamrud, pokoknya seru lah benar-benar gak bisa terlupakan momen itu itulah kenapa meskipun 100 sekali ke Bali aku juga akan selalu bilang iya.
Karena penerbangan ku besok sore jadi pagi aku mampir dulu ke kantor untuk ikut pembinaan sepeda, syukurnya medan jalannya ga ekstrim ga seperti biasanya, dan lanjut makan lawar meskipun agak pegel. Mandi dikantor, foto bareng moge dan aku dianter sampe bandara dalam keadaan happy dan banyak memori, karena aku kalau di Bali itu dah benar-benar jadi diri sendiri gak ada yang saling memperhatikan satu sama lain, gak ribet perkara baju, gak ribet sama apa omongan orang dan sekian perjalanan menyenangkan ku di Bali.
Komentar
Posting Komentar