Puncak, Jawa Barat 7-10 Agustus 2019

Finally after 2 years vacum from going nowhere karena mengejar konser westlife dengan judul the twenty tour, pastinya bukan seorang Tia kalo ga melipir sambil vacation.
Kali ini cuma ditemanin Ma Ado, seorang yang kadang membantu tapi juga kadang menyebalkan, teman berantem tiap hari. Tapi ga mungkin dia biarkan aku pergi sendirian keluar kota diluar soal pekerjaan.

Karena venue konser ada di Tangerang, terpikirlah eksplor ke Puncak dengan destinasi Taman Bunga Nusantara, Little Venice dan Devoyage. Dengan mendapat tiket pesawat yang akhirnya alhamdulillah turun sebelum terkejut untuk pergi ke Jakarta kisaran Rp 1.5jt, bikin down banget. Dengan promo Selasa, Kamis, Sabtu kami naik Singa Udara dengan budget pergi Rp 989.000 dan pulang Rp 942.000. Rejekiii...

Sampai disana, kami naik damri ke Serpong dengan tujuan Indonesian Convention Exhibition BSD City Tangerang. Dengan tarif Rp 40.000 per orang, perjalanan sekitar 1 jam lebih sedikit. Setelah itu kami menginap di Treepark Apartemen dengan pesan online seharga +- Rp 430.000 per malam dan kami dapat kamar di lantai 37.



Karena di Tangerang bingung mau ngapain, jadi kami staycation aja sampe besoknya persiapan ke Bogor. Kami jalan kaki dari apartemen ke Giant BSD untuk naik bus ke Bogor. Tanya ke mamang penjual minuman untuk ke Bogor dari sini, ke Pasar Rebo dulu, baru ke Bogor jadi naik bus 2 kali. Dan kami mengikuti saran mamang itu sampe ga kebeli minumannya (efek bus udah dateng), makasi ya mang dah nunjukin jalannya. Dan kami naik bus dari BSD ke Pasar Rebo dengan tarif Rp 21.000.
Sampe ke Pasar Rebo, kami naik bus lagi ke Baranangsiang Bogor. Lupa dah tarifnya berapa tapi ga mahal kok. Akhirnya kami sampe di Bogor dan lanjut ke penginapan terdekat, Airy Jalan Riau Baranangsiang dengan tarif Rp 250.000 per malam, persisnya di Rumah Verde. Kami memutuskan besok aja membabat habis destinasi di Bogor, jadi malam kami ngeluyur ke Lapangan Sempur naik gocar, lalu jalan kaki ke Taman Kencana, naik gocar dari Taman Kencana ke Tugu Kujang dan kemudian pulang.
Taman Kencana
Lapangan Sempur


Makan seafood di Captain Kerang Bogor
Tugu Kujang
Besoknya, kami sudah bersiap jam 6 pagi untuk ke Cipanas naik angkot. Kami jalan kaki ke Baranangsiang dan sampe jam 7.30 kami ga melihat tanda-tanda ada angkot colt putih tujuan Cianjur. Kami nyerah karena mikirin check out kudu jam 12.00 siang, jadi kami sewa Grabcar 6 jam seharga Rp 360.000 dengan tujuan bebas kemanapun. Dan tidak sampai 5 menit, mas drivernya datang. Alurnya kami ke Little Venice, Taman Bunga Nusantara, kembali ke hotel.
Untuk perjalanan diawal bagus-bagus aja, lewat tol dengan tarif Rp 6.500 sekali masuk, dengan waktu +- 1 jam. Saran untuk kesini bisa sewa mobil sendiri, untuk naik angkutan umum agak menyulitkan diri sendiri untuk yang kurang tau jalan.
Sampe ke destinasi pertama Little Venice, HTM masuk Rp 25.000 per orang, dan wahana permainan semua berbayar. Kami cuma mau main gondola jadi cuma top up Rp 40.000 karena sewa gondola per putaran hanya Rp 20.000 dengan suasana seperti di Venice. Kami sampe disini sekitar jam 9 pagi jadi baru pada persiapan buka. Kami eksplore dulu tempat sekitar, disini banyak spot foto seperti kapal, taman bunga, dan wahana bermain juga lumayan banyak, walaupun tempat ini ga begitu besar. But worthed lah untuk yang mencari suasana baru.
Here we go...









Lalu setelah puas eksplor kami naik gondola dengan backsound lagu-lagu Itali seperti Cinema Paradiso, Perte dll jadi kerasa sedikit ada di Eropa gitu hahaha. Karena kami berdua, kami ambil jasa fotografer dengan tarif Rp 30.000 per lembar dan minimal 2 lembar cetak kalo mau soft copynya. Jadi kami ambil opsi kedua karena fotonya kece banget.

Setelah itu kami keatas untuk cetak foto, disini ada sewa kostum juga. Kalo tau naik perahu pake kostum dah hahaha harga sewanya kalo ga salah Rp 35.000 per 30 menit. Jadi cuma foto disekitar bunga sakura aja.

Setelah itu kita balik dan lanjut ke Taman Bunga Nusantara dengan jarak dari tujuan pertama sekitar 20 menit karena jalanannya agak rusak dan masuk ke pemukiman warga yang agak padat dengan jalanan yang kecil. Masuk ke Taman Bunga Nusantara dikenakan HTM Rp 40.000 per orang (tidak termasuk ke rumah kaca dan kami tidak mampir kesana). Diberikan denah dan ternyata ini luasnya 35 hektar!! Dengan persiapan mental kami eksplore semua spot disini, dengan jumlah foto 300 belum termasuk video hahahhaa... banyak banget destinasinya, ada water garden, jam taman, hamparan bunga, taman perancis, taman american, german, middle east, jepang, labirin, sampe pusing deh hahahaha tapi kami disini puas foto dengan berbagai macam gaya lompat (tidak) indah. Ini penampakannya.
Taman Bunga Nusantara sisi depan

Taman Bunga Nusantara sisi depan

Hamparan Bunga

Jam Taman

Water Garden

Rose Garden

Seneng banget tiduran disini

American Garden

Taman Bali

Taman Jepang

Taman Jepang

Taman Jepang

Taman Kaktus

Taman Kaktus

Taman Jepang

Taman Jepang

Taman Kaktus

Kami ngepasin banget eksplore sampe jam 11.30 jadi sampe hotel jam 1, dan perjalanan agak molor jadi check out jam 13.30 dan untungnya ga kena charge hihihi alhamdulillah. Dan kami pesan gocar untuk ke Devoyage dengan tarif Rp 25.000, sampai disana kami makan dulu karena laper belum makan siang di de coffee, persis didepan Devoyage.
Untuk masuk dikenakan biaya Rp 25.000 per orang dan tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar, jadi bisa beli didalam. Disambut dengan fotografer gratis namun cetak berbayar kami foto di spot depan menara Eiffel. Keliling-keliling ada big ben, copenhagen, kurang lebih seperti museum angkut tapi versi mini. Untuk masuk ke wahana bermain, trick art ada biayanya sendiri dan kami memilih eksplore aja karena tujuannya mempercantik instagram hahaha...
Welcome spot







Setelah dari Devoyage, kami bingung mau ke Baranangsiang lagi atau gimana karena ga paham arah. Diarahin mang cilok untuk ke Terminal Bubulak karena tujuan kami ke Blok M, nginep semalam di Jakarta sebelum pulang. Dan ternyata naik gojek ke Bubulak itu jauh banget dengan tarif Rp 32.000 per orang, mending ngegocar dan langsung di Baranangsiang aja dah. Tapi hikmahnya, bisa ngeliat Bogor di sisi lain yang penduduknya cukup padat.
Sebelum ke Bubulak, kami cari oleh-oleh dulu. Dan sampe terminal kami ketinggalan bus karena cuma beroperasi sampe jam 5 doang. Akhirnya kami naik bus yang masih ada yaitu ke Rawamangun dan turun di Cawang/UKI dengan tarif Rp 16.000. Semua unpredictable, dari Cawang ke Blok M sekitar sejam naik gocar dengan tarif Rp 55.000 untuk ke Win Hotel di Blok M. Ini badan rasanya sakit semua karena lama diperjalanan. Sampe di hotel kami istirahat 1 jam, lanjut lagi ke Blok M Plaza karena bawaan kami banyak banget dan kurang enak aja diliat bawa kardus ke kabin. Jadi kami kelilingin Blok M untuk cari tas, mulai dari mallnya, sampe ke toko-toko biasa.
Blok M Square
What an experience, Jabodetabek yang terlihat kecil di peta dibanding Kalimantan, tapi mau kemana-mana jauh dan butuh persiapan matang. Untuk destinasi selanjutnya, dipastikan bawa anak-anak, karena riweuh ninggalin anak yang masih kecil. Kangen, ASInya juga masih deres, jadi kurang nyaman, walaupun bawaan ga terlalu banyak sama baju anak, pampers dan kaleng susu hehehe... Kami pulang naik Damri dari Blok M ke Bandara, tarifnya Rp 40.000. Gak berubah dari dulu sampe sekarang kata ma ado.
See you in next vacation !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balikpapan. 81 spot keren terbaru 2022

Tempat Wisata di Tenggarong, Samarinda, dan Kukar

Balabalagan, Mamuju 3-5 April 2015